Teks Bacaan Surat Al Kahfi Arab Latin Indonesia Dan Terjemahannya Full
- Surat Al Kahfi merupakan surat yang paling terkenal dibaca di saat menjelang hari Jumat, sanggup di hari Jum'atnya maupun di malam Jum'atnya.
Karena memang fadilah dari Surat Al Kahfi banyak sekali, Nabi pernah bersabda bahwa kalau kita membacanya di hari jumat, maka kita akan mendapatkan sinar di 2 hari jumat, wow, luar biasa kan.
Nah jika kita merasa gelap gulita, entah itu duduk kendala hutang, keluarga yang tidak harmonis, atau ekonomi yang lagi surut-surutnya, maka disarankan untuk berkala membaca surat alkahfi ini di hari jumat, mengapa demikian, lantaran dengan kita berkala membacanya maka Allah akan menyinari kita dari kaki hingga tembus ke langit, dan masalah-masalah kita baik dunia maupun alam abadi sanggup teratasi dengan baik, Aamiin.
Surat yang satu ini sama seperti Surat Al Mulk yang baik dibaca diwaktu menjelang tidur, lantaran kita akan dijaga oleh surat almulk di saat kita akan mendapatkan marabahaya dari siksaan kubur.
Baiklah yuk kita ngaji Al-Quran dengan Surat Al Kahfi ini ya, kami dari Tim sudah merencanakan untuk anda, simak baik-baik ya, berikut adalah Teks Bacaan Surat Al Kahfi Arab Latin Indonesia dan Terjemahannya Full, selamat mengaji.
Surat yang satu ini sama seperti Surat Al Mulk yang baik dibaca diwaktu menjelang tidur, lantaran kita akan dijaga oleh surat almulk di saat kita akan mendapatkan marabahaya dari siksaan kubur.
Baiklah yuk kita ngaji Al-Quran dengan Surat Al Kahfi ini ya, kami dari Tim sudah merencanakan untuk anda, simak baik-baik ya, berikut adalah Teks Bacaan Surat Al Kahfi Arab Latin Indonesia dan Terjemahannya Full, selamat mengaji.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا
Al-hamdu lillahil-ladzii anzala 'ala 'abdihil kitaaba walam yaj'al lahu 'iwajaa
"Segala puji bagi Allah, yang sudah menurunkan terhadap hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur'an), dan beliau tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya," – (QS.18:1)
قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
Qai-yiman liyundzira ba'san syadiidan min ladunhu wayubasy-syiral mu'miniinal-ladziina ya'maluunash-shaalihaati anna lahum ajran hasanan
"sebagai tutorial yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sungguh pedih dari segi Allah, dan menjinjing gunjingan bangga terhadap orang-orang yang beriman, yang melakukan amal shaleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang bagus (surga)," – (QS.18:2)
مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
Maakitsiina fiihi abadan
"mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya." – (QS.18:3)
وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا
Wayundziral-ladziina qaaluuuut-takhadzallahu waladan
"Dan untuk memperingatkan terhadap orang-orang, yang berkata: 'Allah mengambil seorang anak'." – (QS.18:4)
مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلا لآبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلا كَذِبًا
Maa lahum bihi min 'ilmin walaa li-aabaa-ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna ilaa kadziban
"Mereka sekali-kali tak mempunyai wawasan perihal hal itu, begitu juga nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari ekspresi mereka, mereka tidak menyampaikan (sesuatu), kecuali dusta." – (QS.18:5)
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
Fala'allaka baakhi'un nafsaka 'ala aatsaarihim in lam yu'minuu bihadzaal hadiitsi asafan
"Maka (apakah) barangkali kau akan membunuh dirimu (sangat kecewa), lantaran bersedih hati, sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman terhadap pemberitahuan ini (Al-Qur'an)." – (QS.18:6)
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الأرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
Innaa ja'alnaa maa 'alal ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ai-yuhum ahsanu 'amalaa
"Sesungguhnya Kami sudah memicu apa yang ada di bumi, selaku pemanis baginya, mudah-mudahan Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatan-nya." – (QS.18:7)
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
Wa-innaa lajaa'iluuna maa 'alaihaa sha'iidan juruzan
"Dan sesungguhnya, Kami sungguh-sungguh akan memicu (pula) apa yang di atasnya, menjadi tanah rata, lagi tandus," – (QS.18:8)
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
Am hasibta anna ashhaabal kahfi warraqiimi kaanuu min aayaatinaa 'ajaban
"Atau kau mengira, bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka tergolong gejala kekuasaan Kami yang mengherankan." – (QS.18:9)
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Idz permulaan fityatu ilal kahfi faqaaluuu rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahai-yi-a lanaa min amrinaa rasyadan
"(Ingatlah), tatkala pemuda-pemuda itu mencari kawasan berlindung ke dalam gua, kemudian mereka berdo'a: 'Wahai Rabb-kami berikanlah rahmat terhadap kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami isyarat yang lurus dalam urusan kami (ini)'." – (QS.18:10)
فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
Fadharabnaa 'ala aadzaanihim fiil kahfi siniina 'adadan
"Maka Kami tutup pendengaran mereka beberapa tahun dalam gua itu," – (QS.18:11)
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
Tsumma ba'atsnaahum lina'lama ai-yul hizbaini ahsha limaa labitsuu amadan
"kemudian Kami bangunkan mereka, mudah-mudahan Kami mengenali manakah di antara kedua kelompok itu, yang lebih tepat dalam mengkalkulasikan berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)." – (QS.18:12)
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Nahnu naqush-shu 'alaika nabaahum bil haqqi innahum fityatun aamanuu birabbihim wazidnaahum hudan
"Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu merupakan pemuda-pemuda yang beriman terhadap Rabb mereka, dan Kami tambahkan terhadap mereka petunjuk," – (QS.18:13)
وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
Warabathnaa 'ala quluubihim idz qaamuu faqaaluuu rabbunaa rabbus-samaawaati wal ardhi lan nad'uwa min duunihi ilahan laqad qulnaa idzan syathathan
"dan Kami sudah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, kemudian mereka berkata: 'Rabb-kami merupakan Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian, sudah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." – (QS.18:14)
هَؤُلاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَوْلا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
Ha'ulaa-i qaumunaa-attakhadzuu min duunihi aalihatan laulaa ya'tuuna 'alaihim bisulthaanin bai-yinin faman azhlamu mimmaniiftara 'alallahi kadziban
"Kaum kami ini sudah memicu selain Dia, selaku ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan argumentasi yang terang (tentang keyakinan mereka). Siapakah yang lebih zalim, dibandingkan dengan orang-orang yang mengada-ada(kan) kebohongan terhadap Allah." – (QS.18:15)
وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مِرفَقًا
Wa-idzii'tazaltumuuhum wamaa ya'buduuna ilaallaha fa'wuu ilal kahfi yansyur lakum rabbukum min rahmatihi wayuhai-yi-a lakum min amrikum mirfaqan
"Dan apabila kau meninggalkan mereka, dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah kawasan berlindung ke dalam gua itu, tentu Rabb-mu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu, dan menyediakan sesuatu yang berkhasiat bagimu dalam urusan kamu." – (QS.18:16)
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
Watarasy-syamsa idzaa thala'at tazaawaru 'an kahfihim dzaatal yamiini wa-idzaa gharabat taqridhuhum dzaatasy-syimaali wahum fii fajwatin minhu dzalika min aayaatillahi man yahdillahu fahuwal muhtadi waman yudhlil falan tajida lahu walii-yan mursyidan
"Dan kau akan menyaksikan matahari, di saat terbit, cenderung dari gua mereka ke sebelah kanan, dan jika matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam kawasan yang luas dalam gua itu. Itu merupakan sebagian dari gejala (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi isyarat oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kau tidak akan mendapat seorang pemimpinpun, yang sanggup memberi isyarat kepadanya." – (QS.18:17)
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Watahsabuhum aiqaazhan wahum ruquudun wanuqallibuhum dzaatal yamiini wadzaatasy-syimaali wakalbuhum baasithun dziraa'aihi bil washiidi lawiith-thala'ta 'alaihim lawallaita minhum firaaran walamuli-ata minhum ru'ban
"Dan kau menerka mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di wajah pintu gua. Dan jika kau menyaksikan mereka, tentulah kau akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri), dan tentulah (hati) kau akan dipenuhi dengan cemas terhadap mereka." – (QS.18:18)
وَكَذَلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
Wakadzalika ba'atsnaahum liyatasaa-aluu bainahum qaala qaa-ilun minhum kam labitstum qaaluuu labitsnaa yauman au ba'dha yaumin qaaluuu rabbukum a'lamu bimaa labitstum faab'atsuu ahadakum biwariqikum hadzihi ilal madiinati falyanzhur ai-yuhaa azka tha'aaman falya'tikum birizqin minhu walyatalath-thaf walaa yusy'iranna bikum ahadan
"Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, mudah-mudahan mereka saling mengajukan pertanyaan di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: 'Sudah berapa lamakah kau berada (di sini)'. Mereka menjawab: 'Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari'. Berkata (yang lain lagi): 'Rabb-kamu lebih mengenali berapa usang kau berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu, (untuk) pergi ke kota dengan menjinjing duit perakmu ini, dan hendaklah beliau lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah beliau menjinjing makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu terhadap seorangpun." – (QS.18:19)
إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا
Innahum in yazhharuu 'alaikum yarjumuukum au yu'iiduukum fii millatihim walan tuflihuu idzan abadan
"Sesungguhnya, jika mereka sanggup mengenali tempatmu, tentu mereka akan melempar kau dengan batu, atau memaksamu kembali terhadap agama mereka, dan jika demikian tentu kau tidak akan mujur selama-lamanya'." – (QS.18:20)
وَكَذَلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًا رَبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا
Wakadzalika a' tsarnaa 'alaihim liya'lamuu anna wa'dallahi haqqun wa-annassaa'ata laa raiba fiihaa idz yatanaaza'uuna bainahum amrahum faqaaluuuubnuu 'alaihim bunyaanan rabbuhum a'lamu bihim qaalal-ladziina ghalabuu 'ala amrihim lanattakhidzanna 'alaihim masjidan
"Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, mudah-mudahan insan itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kemunculan hari tamat zaman tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu bertikai perihal urusan mereka, orang-orang itu berkata: 'Dirikanlah suatu bangunan di atas (gua) mereka, Rabb-mereka lebih mengenali perihal mereka'. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: 'Sesungguhnya kami akan mendirikan suatu rumah peribadahan di atasnya'." – (QS.18:21)
سَيَقُولُونَ ثَلاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلا قَلِيلٌ فَلا تُمَارِ فِيهِمْ إِلا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Sayaquuluuna tsalaatsatun raabi'uhum kalbuhum wayaquuluuna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajman bil ghaibi wayaquuluuna sab'atun watsaaminuhum kalbuhum qul rabbii a'lamu bi'iddatihim maa ya'lamuhum ilaa qaliilun falaa tumaari fiihim ilaa miraa-an zhaahiran walaa tastafti fiihim minhum ahadan
"Nanti (ada orang yang akan) menyampaikan (jumlah mereka) merupakan tiga orang yang ke empat merupakan anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: '(jumlah mereka) merupakan lima orang yang ke enam merupakan anjingnya', selaku terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: '(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan merupakan anjingnya'. Katakanlah: 'Rabb-ku lebih mengenali jumlah mereka; tidak ada orang yang mengenali (bilangan) mereka, kecuali sedikit'. Karena itu janganlah kau (Muhammad) berantem perihal hal mereka, kecuali perselisihan lahir saja, dan jangan kau menanyakan perihal mereka (pemuda-pemuda itu) terhadap seorangpun di antara mereka." – (QS.18:22)
وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
Walaa taquulanna lisyai-in innii faa'ilun dzalika ghadan
"Dan jangan sekali-kali kau menyampaikan terhadap sesuatu: 'Sesungguhnya saya akan melakukan itu besok pagi'," – (QS.18:23)
إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لأقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا
Ilaa an yasyaa-allahu waadzkur rabbaka idzaa nasiita waqul 'asa an yahdiyani rabbii aqraba min hadzaa rasyadan
"kecuali (dengan menyebut): 'Insya Allah'. Dan camkan terhadap Rabb-mu, jika kau lupa, dan katakanlah: 'Mudah-mudahan Rabb-ku akan memberiku petunjuk, terhadap yang lebih bersahabat kebenarannya dibandingkan dengan ini'." – (QS.18:24)
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا
Walabitsuu fii kahfihim tsalaatsa mii-atin siniina waazdaaduu tis'an
"Dan mereka tinggal dalam gua mereka (selama) tiga ratus tahun, dan ditambah sembilan tahun (lagi)." – (QS.18:25)
قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ مَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا
Qulillahu a'lamu bimaa labitsuu lahu ghaibus-samaawaati wal ardhi abshir bihi wa-asmi' maa lahum min duunihi min walii-yin walaa yusyriku fii hukmihi ahadan
"Katakanlah: 'Allah lebih mengenali berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya, dalam menentukan keputusan'." – (QS.18:26)
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Waatlu maa uuhiya ilaika min kitaabi rabbika laa mubaddila likalimaatihi walan tajida min duunihi multahadan
"Dan bacakanlah apa yang (telah) diwahyukan kepadamu, yakni kitab Rabb-mu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang sanggup merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kau tidak akan sanggup mendapatkan kawasan berlindung selain daripada-Nya." – (QS.18:27)
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Waashbir nafsaka ma'al-ladziina yad'uuna rabbahum bil ghadaati wal 'asyii-yi yuriiduuna wajhahu walaa ta'du 'ainaaka 'anhum turiidu ziinatal hayaatiddunyaa walaa tuthi' man aghfalnaa qalbahu 'an dzikrinaa waattaba'a hawaahu wakaana amruhu furuthan
"Dan bersabarlah kamu, bareng dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari, dengan mengharap keredhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka, (karena) mengharapkan pemanis kehidupan dunia ini; dan janganlah kau mengikuti orang, yang hatinya sudah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan merupakan keadaannya itu melalui batas." – (QS.18:28)
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
Waqulil haqqu min rabbikum faman syaa-a falyu'min waman syaa-a falyakfur innaa a'tadnaa li-zhzhaalimiina naaran ahaatha bihim suraadiquhaa wa-in yastaghiitsuu yughaatsuu bimaa-in kal muhli yasywiil wujuuha bi-asasy-syaraabu wasaa-at murtafaqan
"Dan katakanlah: 'Kebenaran itu munculnya dari Rabb-mu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir'. Sesungguhnya Kami sudah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolak (api)nya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, tentu mereka akan diberi minum, dengan air menyerupai besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk, dan kawasan istirahat yang paling jelek." – (QS.18:29)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلا
Innal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati innaa laa nudhii'u ajra man ahsana 'amalaa
"Sesungguhnya mereka yang beriman dan berinfak shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang, yang melakukan amalan(nya) dengan baik." – (QS.18:30)
أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الأرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
Uula-ika lahum jannaatu 'adnin tajrii min tahtihimul anhaaru yuhallauna fiihaa min asaawira min dzahabin wayalbasuuna tsiyaaban khudhran min sundusin wa-istabraqin muttaki-iina fiihaa 'alal araa-iki ni'mats-tsawaabu wahasunat murtafaqan
"Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka nirwana 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam nirwana itu mereka dihiasi dengan gelang mas, dan mereka memakai busana hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan kawasan istirahat yang indah." – (QS.18:31)
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لأحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا
Waadhrib lahum matsalaa rajulaini ja'alnaa ahadihimaa jannataini min a'naabin wahafafnaahumaa binakhlin waja'alnaa bainahumaa zar'an
"Dan berikanlah terhadap mereka suatu sebutan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur, dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma, dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang." – (QS.18:32)
كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ آتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِنْهُ شَيْئًا وَفَجَّرْنَا خِلالَهُمَا نَهَرًا
Kiltaal jannataini aatat ukulahaa walam tazhlim minhu syai-an wafajjarnaa khilaalahumaa naharan
"Kedua kebun itu menciptakan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu'," – (QS.18:33)
وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالا وَأَعَزُّ نَفَرًا
Wakaana lahu tsamarun faqaala lishaahibihi wahuwa yuhaawiruhu anaa aktsaru minka maaalan wa-a'azzu nafaran
"dan beliau mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata terhadap kawannya (yang Mukmin), di saat ia bercakap-cakap dengan dia: 'Hartaku lebih banyak dibandingkan dengan hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih kuat'." – (QS.18:34)
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا
Wadakhala jannatahu wahuwa zhaalimun linafsihi qaala maa azhunnu an tabiida hadzihi abadan
"Dan beliau memasuki kebunnya, sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: 'Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya," – (QS.18:35)
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا
Wamaa azhunnussaa'ata qaa-imatan wala-in rudidtu ila rabbii ajidanna khairan minhaa munqalaban
"dan saya tidak menerka hari tamat zaman itu akan datang, dan jika sekiranya saya dikembalikan terhadap Rabb-ku, tentu saya akan mendapat kawasan kembali yang lebih baik dibandingkan dengan kebun-kebun itu'." – (QS.18:36)
قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلا
Qaala lahu shaahibuhu wahuwa yuhaawiruhu akafarta biil-ladzii khalaqaka min turaabin tsumma min nuthfatin tsumma sau-waaka rajulaa
"Kawannya (yang Mukmin) berkata kepadanya, di saat beliau sedang bercakap-cakap dengannya: 'Apakah kau kafir terhadap (Rabb) yang bikin kau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia memicu kau seorang pria yang sempurna?." – (QS.18:37)
لَكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا
Lakinnaa huwallahu rabbii walaa usyriku birabbii ahadan
"Tetapi saya (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabb-ku, dan saya tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabb-ku'." – (QS.18:38)
وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالا وَوَلَدًا
Walaulaa idz dakhalta jannataka qulta maa syaa-allahu laa quu-wata ilaa billahi in tarani anaa aqalla minka maaalan wawaladan
"Dan mengapa kau tidak mengucapkan, tatkala kau memasuki kebunmu: 'Maasyaa Allah, laa quwwata illaa billah', (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan, kecuali dengan pemberian Allah). Sekiranya kau anggap saya lebih minim darimu, dalam hal harta dan keturunan," – (QS.18:39)
فَعَسَى رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا
Fa'asa rabbii an yu'tiyani khairan min jannatika wayursila 'alaihaa husbaanan minassamaa-i fatushbiha sha'iidan zalaqan
"maka mudah-mudahan Rabb-ku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dibandingkan dengan kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengantarkan ketentuan (petir) dari langit terhadap kebunmu, hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin," – (QS.18:40)
أَوْ يُصْبِحَ مَاؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيعَ لَهُ طَلَبًا
Au yushbiha maa'uhaa ghauran falan tastathii'a lahu thalaban
"atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kau tidak sanggup menemukannya lagi'." – (QS.18:41)
وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَى مَا أَنْفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا
Wa-uhiitha bitsamarihi fa-ashbaha yuqallibu kaffaihi 'ala maa anfaqa fiihaa wahiya khaawiyatun 'ala 'uruusyihaa wayaquulu yaa laitanii lam usyrik birabbii ahadan
"Dan harta kekayaannya dibinasakan, kemudian ia membolak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal), terhadap apa yang ia sudah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bareng para-paranya, dan beliau berkata: 'Aduhai kiranya dahulu saya tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabb-ku'." – (QS.18:42)
وَلَمْ تَكُنْ لَهُ فِئَةٌ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مُنْتَصِرًا
Walam takun lahu fi-atun yanshuruunahu min duunillahi wamaa kaana muntashiran
"Dan tidak ada bagi dia, segolonganpun yang menolongnya selain Allah; dan sekali-kali beliau tidak sanggup membela diri-nya." – (QS.18:43)
هُنَالِكَ الْوَلايَةُ لِلَّهِ الْحَقِّ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا وَخَيْرٌ عُقْبًا
Hunaalikal walaayatu lillahil haqqi huwa khairun tsawaaban wakhairun 'uqban
"Di sana, pemberian itu cuma dari Allah yang Hak. Dia merupakan sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan." – (QS.18:44)
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا
Waadhrib lahum matsalal hayaatiddunyaa kamaa-in anzalnaahu minassamaa-i faakhtalatha bihi nabaatul ardhi fa-ashbaha hasyiiman tadzruuhurriyaahu wakaanallahu 'ala kulli syai-in muqtadiran
"Dan berilah sebutan terhadap mereka (manusia), kehidupan dunia merupakan selaku air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di wajah bumi, kemudian (daun) tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di terbangkan oleh angin. Dan merupakan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." – (QS.18:45)
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا
Al-maalu wal banuuna ziinatul hayaatiddunyaa wal baaqiyaatush-shaalihaatu khairun 'inda rabbika tsawaaban wakhairun amalaa
"Harta dan bawah umur merupakan pemanis kehidupan dunia, namun amalan-amalan yang kekal, lagi shaleh merupakan lebih baik pahalanya di segi Rabb-mu, serta lebih baik untuk menjadi cita-cita (untuk masuk surga)." – (QS.18:46)
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Wayauma nusai-yirul jibaala wataral ardha baarizatan wahasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadan
"Dan (ingatlah) akan hari (kiamat, yang di saat itu) Kami perjalankan gunung-gunung, dan kau akan menyaksikan bumi itu datar, dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami lewati seorangpun dari mereka." – (QS.18:47)
وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا
Wa'uridhuu 'ala rabbika shaffan laqad ji-atumuunaa kamaa khalaqnaakum au-wala marratin bal za'amtum allan naj'ala lakum mau'idan
"Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabb-mu dengan berbaris. Sesungguhnya kau tiba terhadap Kami, sebagaimana Kami bikin kau pada kali yang pertama; bahkan kau mengatakan, bahwa Kami sekali-kali tidak akan menentukan bagi kamu, waktu (memenuhi) perjanjian (waktu kematian)." – (QS.18:48)
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Wawudhi'al kitaabu fataral mujrimiina musyfiqiina mimmaa fiihi wayaquuluuna yaa wailatanaa maali hadzaal kitaabi laa yughaadiru shaghiiratan walaa kabiiratan ilaa ahshaahaa wawajaduu maa 'amiluu haadhiran walaa yazhlimu rabbuka ahadan
"Dan diletakkanlah kitab, kemudian kau akan menyaksikan orang-orang yang bersalah, cemas terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: 'Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang sudah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun'." – (QS.18:49)
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا
Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa kaana minal jinni fafasaqa 'an amri rabbihi afatattakhidzuunahu wadzurrii-yatahu auliyaa-a min duunii wahum lakum 'aduu-wun bi-asa li-zhzhaalimiina badalaa
"Dan (ingatlah), di saat Kami berfirman terhadap para malaikat: 'Sujudlah kau terhadap Adam', maka sujudlah mereka, kecuali iblis. Dia merupakan dari kelompok jin, maka ia mendurhakai perintah Rabb-nya. Patutkah kau mengambil beliau dan turunan-turunannya selaku pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka merupakan musuhmu. Amat buruklah iblis itu selaku pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim." – (QS.18:50)
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا
Maa asyhadtuhum khalqas-samaawaati wal ardhi walaa khalqa anfusihim wamaa kuntu muttakhidzal mudhilliina 'adhudan
Aku tidak mendatangkan mereka (iblis dan anak cucunya), untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi, dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu selaku penolong (dalam penciptaan langit dan bumi)." – (QS.18:51)
وَيَوْمَ يَقُولُ نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا
Wayauma yaquulu naaduu syurakaa-iyal-ladziina za'amtum fada'auhum falam yastajiibuu lahum waja'alnaa bainahum maubiqan
"Dan (ingatlah) akan hari (kiamat, yang di saat itu) Dia berfirman: 'Panggilah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kau katakan itu'. Mereka kemudian memanggilnya, namun sekutu-sekutu itu tidak membalas undangan mereka, dan Kami hadirkan untuk mereka kawasan kebinasaan (neraka)." – (QS.18:52)
وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا
Waraal mujrimuunannaara fazhannuu annahum muwaaqi'uuhaa walam yajiduu 'anhaa mashrifan
"Dan (pada hari tamat zaman itu,) orang-orang berdosa menyaksikan mereka (tempat-tempat di neraka), maka mereka menyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak mendapatkan kawasan berpaling dari-nya." – (QS.18:53)
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَكَانَ الإنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلا
Walaqad sharrafnaa fii hadzaal quraani li-nnaasi min kulli matsalin wakaana-insaanu aktsara syai-in jadalaa
"Dan sesungguhnya, Kami sudah mengulang-ulangi bagi insan dalam Al-Qur'an ini, majemuk perumpamaan. Dan insan merupakan makhluk yang paling banyak membantah." – (QS.18:54)
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَى وَيَسْتَغْفِرُوا رَبَّهُمْ إِلا أَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلا
Wamaa mana'annaasa an yu'minuu idz jaa-ahumul huda wayastaghfiruu rabbahum ilaa an ta'tiyahum sunnatul au-waliina au ya'tiyahumul 'adzaabu qubulaa
"Dan tidak ada sesuatupun yang membatasi insan dari beriman, di saat isyarat sudah tiba terhadap mereka, dan memohon ampun terhadap Rabb-nya, kecuali (keinginan menanti) munculnya aturan (Allah yang sudah berlaku pada) umat-umat yang dahulu, atau munculnya azab atas mereka dengan nyata." – (QS.18:55)
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنْذِرُوا هُزُوًا
Wamaa nursilul mursaliina ilaa mubasy-syiriina wamundziriina wayujaadilul-ladziina kafaruu bil baathili liyudhidhuu bihil haqqa wa-attakhadzuu aayaatii wamaa undziruu huzuwan
"Dan tidaklah Kami menyuruh rasul-rasul, melainkan selaku pembawa gunjingan bangga dan selaku pemberi peringatan; namun orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil, mudah-mudahan dengan demikian mereka sanggup melenyapkan yang hak, dan mereka menilai ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka, selaku olok-olokkan." – (QS.18:56)
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَى فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا
Waman azhlamu mimman dzukkira biaayaati rabbihi fa-a'radha 'anhaa wanasiya maa qaddamat yadaahu innaa ja'alnaa 'ala quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aadzaanihim waqran wa-in tad'uhum ilal huda falan yahtaduu idzan abadan
"Dan siapakah yang lebih zalim, dibandingkan dengan orang yang sudah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabb-nya, kemudian beliau berpaling darinya dan melewatkan apa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Sesungguhnya Kami sudah menaruh tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) mengerti (kebenaran)nya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di pendengaran mereka; dan kendatipun kau menyeru mereka terhadap petunjuk, tentu mereka tidak akan mendapat isyarat selama-lamanya." – (QS.18:57)
وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ بِمَا كَسَبُوا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَ بَلْ لَهُمْ مَوْعِدٌ لَنْ يَجِدُوا مِنْ دُونِهِ مَوْئِلا
Warabbukal ghafuuru dzuurrahmati lau yu'aakhidzuhum bimaa kasabuu la'ajjala lahumul 'adzaaba bal lahum mau'idun lan yajiduu min duunihi mau-ilaa
"Dan Rabb-mulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka, lantaran perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegarkan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab), yang mereka sekali-kali tidak akan mendapatkan kawasan berlindung dari-nya." – (QS.18:58)
وَتِلْكَ الْقُرَى أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَوْعِدًا
Watilkal qura ahlaknaahum lammaa zhalamuu waja'alnaa limahlikihim mau'idan
"Dan (penduduk) negeri itu sudah Kami binasakan, di saat mereka berbuat zalim, dan sudah Kami menetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka." – (QS.18:59)
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ لا أَبْرَحُ حَتَّى أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا
Wa-idz qaala muusa lifataahu laa abrahu hatta ablugha majma'al bahraini au amdhiya huquban
"Dan (ingatlah), di saat Musa berkata terhadap (muridnya): 'Aku tidak akan berhenti (berjalan), sebelum hingga ke konferensi dua buah lautan; atau saya akan berlangsung hingga bertahun-tahun." – (QS.18:60)
فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ سَرَبًا
Falammaa balaghaa majma'a bainihimaa nasiyaa huutahumaa fa-attakhadza sabiilahu fiil bahri saraban
"Maka tatkala mereka hingga ke konferensi dua buah maritim itu, mereka ceroboh akan ikannya, kemudian ikan itu melompat mengambil jalannya ke maritim itu." – (QS.18:61)
فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَاهُ آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا
Falammaa jaawazaa qaala lifataahu aatinaa ghadaa-anaa laqad laqiinaa min safarinaa hadzaa nashaban
"Maka tatkala mereka berlangsung lebih jauh, berkatalah Musa terhadap muridnya: 'Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita sudah merasa letih, lantaran perjalanan kita ini'." – (QS.18:62)
قَالَ أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهُ إِلا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ عَجَبًا
Qaala ara-aita idz awainaa ilash-shakhrati fa-innii nasiitul huuta wamaa ansaaniihu ilaasy-syaithaanu an adzkurahu wa-attakhadza sabiilahu fiil bahri 'ajaban
"Muridnya menjawab: 'Tahukah kamu, tatkala kita mencari kawasan berlindung di kerikil tadi, maka sesungguhnya saya lupa (menceritakan tentang) ikan itu, dan tidak merupakan yang melewatkan saya untuk menceritakannya, kecuali syaitan, dan ikan itu mengambil jalannya ke maritim dengan cara yang asing sekali'." – (QS.18:63)
قَالَ ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا
Qaala dzalika maa kunnaa nabghi faartaddaa 'ala aatsaarihimaa qashashan
"Musa berkata: 'Itulah (tempat) yang kita cari'. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula." – (QS.18:64)
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا
Fawajadaa 'abdan min 'ibaadinaa aatainaahu rahmatan min 'indinaa wa'allamnaahu min ladunnaa 'ilman
"Lalu mereka berjumpa dengan seorang hamba (Khidhr), di antara hamba-hamba Kami, yang sudah Kami berikan kepadanya rahmat dari segi Kami, dan yang sudah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari segi Kami." – (QS.18:65)
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Qaala lahu muusa hal attabi'uka 'ala an tu'allimani mimmaa 'ullimta rusydan
"Musa berkata terhadap Khidhr: 'Bolehkah saya mengikutimu, agar kau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar, di antara ilmu-ilmu yang sudah diajarkan kepadamu'." – (QS.18:66)
قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
Qaala innaka lan tastathii'a ma'iya shabran
"Dia menjawab: 'Sesungguhnya kau sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku." – (QS.18:67)
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا
Wakaifa tashbiru 'ala maa lam tuhith bihi khubran
"Dan bagaimana kau sanggup sabar atas sesuatu, yang kau belum mempunyai wawasan yang cukup perihal hal itu'." – (QS.18:68)
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
Qaala satajidunii in syaa-allahu shaabiran walaa a'shii laka amran
"Musa berkata: 'Insya Allah kau akan mendapatkanku selaku seorang yang sabar, dan saya tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun'." – (QS.18:69)
قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا
Qaala fa-iniittaba'tanii falaa tasalnii 'an syai-in hatta uhditsa laka minhu dzikran
"Dia berkata: 'Jika kau mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku perihal sesuatu apapun, hingga saya sendiri menerangkannya kepadamu'." – (QS.18:70)
فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ خَرَقَهَا قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا
Faanthalaqaa hatta idzaa rakibaa fiissafiinati kharaqahaa qaala akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji-ata syai-an imran
"Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu, kemudian Khidhr melubanginya. Musa berkata: 'Mengapa kau melubangi perahu itu, yang hasilnya kau menenggelamkan penumpangnya. Sesungguhnya kau sudah berbuat kesalahan yang besar'." – (QS.18:71)
قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
Qaala alam aqul innaka lan tastathii'a ma'iya shabran
"Dia (Khidhr) berkata: 'Bukankah saya sudah berkata: Sesungguhnya kau sekali-kali tidak akan sabar bareng dengan aku'." – (QS.18:72)
قَالَ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا
Qaala laa tu'aakhidznii bimaa nasiitu walaa turhiqnii min amrii 'usran
"Musa berkata: 'Janganlah kau menghukum aku, lantaran kelupaanku, dan janganlah kau menambah beban aku, dengan sesuatu kesusahan dalam urusanku'." – (QS.18:73)
فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا لَقِيَا غُلامًا فَقَتَلَهُ قَالَ أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُكْرًا
Faanthalaqaa hatta idzaa laqiyaa ghulaaman faqatalahu qaala aqatalta nafsan zakii-yatan bighairi nafsin laqad ji-ata syai-an nukran
"Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: 'Mengapa kau bunuh jiwa yang bersih, bukan lantaran beliau membunuh orang lain. Sesungguhnya kau sudah melaksanakan suatu yang mungkar'." – (QS.18:74)
قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
Qaala alam aqul laka innaka lan tastathii'a ma'iya shabran
"Khidhr berkata: 'Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kau tidak akan sanggup sabar bersamaku'." – (QS.18:75)
قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا
Qaala in saaltuka 'an syai-in ba'dahaa falaa tushaahibnii qad balaghta min ladunnii 'udzran
"Musa berkata: 'Jika saya mengajukan pertanyaan kepadamu perihal sesuatu, sesudah (kali) ini, maka janganlah kau memperbolehkan saya menyertaimu, sesungguhnya kau sudah cukup menyediakan uzur kepadaku'." – (QS.18:76)
فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ قَالَ لَوْ شِئْتَ لاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا
Faanthalaqaa hatta idzaa atayaa ahla qaryatin astath'amaa ahlahaa fa-abau an yudhai-yifuuhumaa fawajadaa fiihaa jidaaran yuriidu an yanqadh-dha fa-aqaamahu qaala lau syi-ata la-attakhadzta 'alaihi ajran
"Maka keduanya berjalan, hingga tatkala keduanya hingga terhadap penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu terhadap penduduk negeri itu, namun penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu, (suatu) dinding rumah yang nyaris roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: 'Jikalau kau mau, tentu kau mengambil upah untuk itu'." – (QS.18:77)
قَالَ هَذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Qaala hadzaa firaaqu bainii wabainika saunabbi-uka bita'wiili maa lam tastathi' 'alaihi shabran
"Khidhr berkata: 'Inilah (saat) perpisahan antara saya dengan kamu; Aku akan memberi tahu kepadamu, tujuan perbuatan-perbuatan yang kau tidak sanggup sabar terhadapnya." – (QS.18:78)
أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا
Ammaassafiinatu fakaanat limasaakiina ya'maluuna fiil bahri fa-aradtu an a'iibahaa wakaana waraa-ahum malikun ya'khudzu kulla safiinatin ghashban
"Adapun perahu itu kepunyaan orang-orang miskin yang melakukan pekerjaan di laut, dan saya berniat merusakkan perahu itu, lantaran di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera." – (QS.18:79)
وَأَمَّا الْغُلامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَنْ يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا
Wa-ammaal ghulaamu fakaana abawaahu mu'minaini fakhasyiinaa an yurhiqahumaa thughyaanan wakufran
"Dan adapun anak itu, maka kedua orang tuanya merupakan orang-orang Mukmin, dan kami kuatir, bahwa beliau akan mendorong kedua orang tuanya itu terhadap kesesatan dan kekafiran." – (QS.18:80)
فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا
Fa-aradnaa an yubdilahumaa rabbuhumaa khairan minhu zakaatan wa-aqraba ruhman
"Dan kami menghendaki, agar Rabb-mereka merubah bagi mereka, dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu, dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya)." – (QS.18:81)
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Wa-ammaal jidaaru fakaana lighulaamaini yatiimaini fiil madiinati wakaana tahtahu kanzun lahumaa wakaana abuuhumaa shaalihan fa-araada rabbuka an yablughaa asyuddahumaa wayastakhrijaa kanzahumaa rahmatan min rabbika wamaa fa'altuhu 'an amrii dzalika ta'wiilu maa lam tasthi' 'alaihi shabran
"Adapun dinding rumah itu merupakan kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda tabungan bagi mereka berdua, sedang ayahnya merupakan seorang yang shaleh, maka Rabb-mu menghendaki, mudah-mudahan agar mereka hingga terhadap kedewasaannya, dan mengeluarkan tabungan itu, selaku rahmat dari Rabb-mu; dan bukanlah saya melakukannya itu, menurut kemauanku sendiri. Demikian itu merupakan tujuan perbuatan-perbuatan(ku), yang kau tidak sanggup sabar terhadapnya'." – (QS.18:82)
وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا
Wayasaluunaka 'an dziil qarnaini qul saatluu 'alaikum minhu dzikran
"Mereka akan mengajukan pertanyaan kepadamu (Muhammad) perihal Dzulqarnain. Katakanlah: 'Aku akan bacakan kepadamu dongeng tentangnya'." – (QS.18:83)
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الأرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا
Innaa makkannaa lahu fiil ardhi waaatainaahu min kulli syai-in sababan
"Sesungguhnya Kami sudah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami sudah menyediakan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu," – (QS.18:84)
فَأَتْبَعَ سَبَبًا
Fa-atba'a sababan
"maka diapun menempuh suatu jalan." – (QS.18:85)
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا
Hatta idzaa balagha maghribasy-syamsi wajadahaa taghrubu fii 'ainin hami-atin wawajada 'indahaa qauman qulnaa yaa dzaal qarnaini immaa an tu'adz-dziba wa-immaa an tattakhidza fiihim husnan
"Hingga apabila beliau sudah hingga ke kawasan terbenamnya matahari, beliau menyaksikan matahari terbenam di dalam maritim yang berlumpur hitam, dan beliau mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: 'Hai Dzulqarnain, kau boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka'." – (QS.18:86)
قَالَ أَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُكْرًا
Qaala ammaa man zhalama fasaufa nu'adz-dzibuhu tsumma yuraddu ila rabbihi fayu'adz-dzibuhu 'adzaaban nukran
"Berkata Dzulqarnain: 'Adapun orang yang (berbuat) aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian beliau dikembalikan terhadap Rabb-nya, kemudian Dia mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya." – (QS.18:87)
وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا
Wa-ammaa man aamana wa'amila shaalihan falahu jazaa-al husna wasanaquulu lahu min amrinaa yusran
"Adapun orang-orang yang beriman dan berinfak shaleh, maka baginya pahala yang terbaik selaku balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya, (perintah) yang gampang dari perintah-perintah Kami'." – (QS.18:88)
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا
Tsumma atba'a sababan
"Kemudian beliau menempuh jalan (yang lain)." – (QS.18:89)
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا
Hatta idzaa balagha mathli'asy-syamsi wajadahaa tathlu'u 'ala qaumin lam naj'al lahum min duunihaa sitran
"Hingga apabila beliau sudah hingga ke kawasan terbit matahari (sebelah timur), beliau mendapati matahari itu menyoroti segolongan umat, yang Kami tidak memicu bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu," – (QS.18:90)
كَذَلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا
Kadzalika waqad ahathnaa bimaa ladaihi khubran
"demikianlah. Dan sesungguhnya, ilmu Kami termasuk segala apa yang ada padanya." – (QS.18:91)
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا
Tsumma atba'a sababan
"Kemudian beliau menempuh suatu jalan (yang lain lagi)." – (QS.18:92)
حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلا
Hatta idzaa balagha bainassaddaini wajada min duunihimaa qauman laa yakaaduuna yafqahuuna qaulaa
"Hingga apabila beliau sudah hingga di antara dua buah gunung, beliau mendapati di hadapan kedua bukit itu, suatu kaum yang nyaris tidak mengerti obrolan (berbahasa asing)." – (QS.18:93)
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Qaaluuu yaa dzaal qarnaini inna ya'juuja wama'juuja mufsiduuna fiil ardhi fahal naj'alu laka kharjan 'ala an taj'ala bainanaa wabainahum saddan
"Mereka berkata: 'Hai Dzulqarnain, sesungguhnya (kaum) Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang bikin kerusakan di wajah bumi, maka dapatkah kami menyediakan sesuatu pembayaran kepadamu, agar kau bikin dinding antara kami dan mereka'." – (QS.18:94)
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا
Qaala maa makkannii fiihi rabbii khairun fa-a'iinuunii biquu-watin aj'al bainakum wabainahum radman
"Dzulqarnain berkata: 'Apa yang sudah dikuasakan oleh Rabb-ku kepadaku terhadapnya merupakan lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), mudah-mudahan saya menyebarkan dinding antara kau dan mereka," – (QS.18:95)
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا
Aatuunii zubaral hadiidi hatta idzaa saawa bainash-shadafaini qaalaanfukhuu hatta idzaa ja'alahu naaran qaala aatuunii ufrigh 'alaihi qithran
"berilah saya potongan-potongan besi'. Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: 'Tiuplah (api itu)'. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: 'Berilah saya tembaga (yang mendidih), mudah-mudahan ku tuangkan ke atas besi panas itu'." – (QS.18:96)
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا
Famaaasthaa'uu an yazhharuuhu wamaaastathaa'uu lahu naqban
"Maka mereka tidak sanggup mendakinya, dan mereka tidak sanggup (pula) melubangi-nya." – (QS.18:97)
قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
Qaala hadzaa rahmatun min rabbii fa-idzaa jaa-a wa'du rabbii ja'alahu dakkaa-a wakaana wa'du rabbii haqqan
"Dzulqarnain berkata: 'Ini (dinding) merupakan rahmat dari Rabb-ku, maka apabila sudah tiba janji Rabb-ku (akan hari kiamat). Dia akan membuatnya hancur luluh; dan janji Rabb-ku itu merupakan benar'." – (QS.18:98)
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
Wataraknaa ba'dhahum yauma-idzin yamuuju fii ba'dhin wanufikha fiish-shuuri fajama'naahum jam'an
"Kami biarkan mereka di hari (kiamat) itu bercampur aduk, antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, kemudian Kami kumpulkan mereka itu semuanya." – (QS.18:99)
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا
Wa'aradhnaa jahannama yauma-idzil(n)-lilkaafiriina 'ardhan
"dan Kami tampakkan (neraka) Jahanam pada hari itu terhadap orang-orang kafir, dengan jelas." – (QS.18:100)
الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا
Al-ladziina kaanat a'yunuhum fii ghithaa-in 'an dzikrii wakaanuu laa yastathii'uuna sam'an
"Yaitu orang-orang yang mata (hati)nya dalam kondisi tertutup dari memperhatikan gejala kebesaran-Ku, dan merupakan mereka tidak sanggup mendengar (menerima kebenaran-Nya)." – (QS.18:101)
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلا
Afahasibal-ladziina kafaruu an yattakhidzuu 'ibaadii min duunii auliyaa-a innaa a'tadnaa jahannama lilkaafiriina nuzulaa
"Maka apakah orang-orang kafir menyangka, bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hambaku (makhluk) menjadi penolong selain Aku?. Sesungguhnya Kami akan menyediakan neraka jahanam (sebagai) kawasan tinggal orang-orang kafir." – (QS.18:102)
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا
Qul hal nunabbi-ukum bil akhsariina a'maaalan
"Katakanlah: 'Apakah akan Kami beritahukan kepadamu, perihal orang-orang yang paling merugi perbuatannya?'." – (QS.18:103)
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Al-ladziina dhalla sa'yuhum fiil hayaatiddunyaa wahum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'an
"Yaitu orang-orang yang sudah tidak bermanfaat perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka, bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." – (QS.18:104)
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
Uula-ikal-ladziina kafaruu biaayaati rabbihim waliqaa-ihi fahabithat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum yaumal qiyaamati waznan
"Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb-mereka, dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka (ter)hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu analisa bagi (amalan) mereka pada hari kiamat." – (QS.18:105)
ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا
Dzalika jazaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wa-attakhadzuu aayaatii warusulii huzuwan
"Demikian jawaban (untuk) mereka itu (adalah) neraka jahanam, disebabkan kekafiran mereka, dan disebabkan mereka memicu ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku selaku olok-olok." – (QS.18:106)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلا
Innal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati kaanat lahum jannaatul firdausi nuzulaa
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berinfak shaleh, bagi mereka merupakan nirwana Firdaus menjadi kawasan tinggal(nya)." – (QS.18:107)
خَالِدِينَ فِيهَا لا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلا
Khaalidiina fiihaa laa yabghuuna 'anhaa hiwalaa
"Mereka kekal di dalamnya, mereka tak ingin berpindah dari-nya." – (QS.18:108)
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Qul lau kaanal bahru midaadan likalimaati rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii walau ji-anaa bimitslihi madadan
"Katakanlah: 'Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabb-ku, sungguh habislah lautan itu, sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabb-ku, walaupun Kami datangkan extra (tinta) sebanyak itu (pula)." – (QS.18:109)
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Qul innamaa anaa basyarun mitslukum yuuha ilai-ya annamaa ilahukum ilahun waahidun faman kaana yarjuu liqaa-a rabbihi falya'mal 'amalaa shaalihan walaa yusyrik bi'ibaadati rabbihi ahadan
"Katakanlah: 'Sesungguhnya saya ini cuma seorang insan menyerupai kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kau (Muhammad) itu merupakan Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia melakukan amal yang shaleh, dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah terhadap Rabb-nya'." – (QS.18:110)
Demikian Teks Bacaan Surat Al Kahfi Arab Latin Indonesia dan Terjemahannya Full semoga berharga buat kita semua ya, hingga jumpa di postingan kumpulandoaislam.com lainnya, terimakasih.
Wassalam...
Sumber https://kumpulandoablog.blogspot.com/
Comments
Post a Comment